Anniversary Cup - Menyaksikan pertandingan antara Indonesia vs Bahrain, rasanya publik sepakbola Indonesia geregetan akan aksi-aksi pemain depan, dan aksi Andritany di babak awal pertama.
Ya, seperti yang dikutip dari instagram.com/pssi.org (28/4/2018), 18 tembakan berhasil dilesatkan oleh Tim Nasional, namun tidak ada satupun yang berbuah gol. Bahkan, 64% penguasaan bola, tidak mampu membuat publik yakin akan kapasitas lini depan skuad Garuda.
Sehingga, dapat kita simpulkan bahwa Indonesia membutuhkan satu sosok pemain senior yang mampu menjadi pembeda di lini depan, dimana publik sepakat bahwa, Indonesia membutuhkan kapasitas seorang Riko Simanjuntak.
Kenapa Riko?
Ini dikarenakan Riko Simanjuntak adalah 'nyawa' di lini depan Persija Jakarta. Klub-klub raksasa Asia Tenggara saja tidak mampu menghentikan laju 'si Kancil'. Bahkan, tanpa Riko, Simic tidak akan punya nama seperti saat ini.
Kualitas, kapasitas, skill individu, kecepatan dan akurasi umpan yang dimiliki, bisa dimaksimalkan untuk menciptaan peluang bagi para striker Timnas Indonesia, seperti Lerby Eliandry.
Lalu, siapa yang dicoret?
Pemain senior yang harus dicoret adalah Andritany Ardhiyasa. Terlihat dengan jelas bahwa gol pertama untuk Bahrain di menit-menit awal, tidak mencerminkan seorang Andritany adalah kiper nomor 1 di Indonesia.
Sedikitpun tidak ada reaksi dari Andritany untuk mencoba menghadang laju bola. Kiper Persija Jakarta itu hanya terlihat pasrah. Sebagai kiper nomor 1 di Indonesia, apapun seharusnya dilakukan, untuk mencegah kecolongan.
Bahkan jika boleh memilih, publik sepabola Indonesia lebih suka dengan aksi-aksi dari seorang Awan Setho Raharjo, yang dengan bangga mengerahkan jiwa dan raga, demi gawangnya tidak dijebol oleh lawan.
Jadi, maaf Andritany, Timnas Indonesia tidak membutuhkanmu. Selain Timnas masih punya banyak pengganti potensial, Indonesia juga membutuhkan pemain senior di ini depan, untuk menjadi pembeda. Kecuali, jika kamu perbaiki kualitasmu di laga selanjutnya.
Sumber