Dalam sepekan terakhir, jagat sepakbola dalam negeri dibanjiri berita seputar Persija. Di mana, klub berjuluk Macan Kemayoran ini dituduh sebagai 'biang ricuh' berubahnya jadwal pertandingan.
Tidak hanya itu, berkuasanya 'Papah' Jokdri yang notabene petinggi PSSI di tubuh Persija dianggap jadi sebab manjanya Persija dalam melakoni kompetisi. Dua pertandingan sukses 'diubah' waktu penyelenggaraannya oleh Persija; lawan Persib Bandung dan lawan Perseru Serui.
Lawan Persib Bandung, Persija seharusnya jadi tuan rumah di SUGBK pada 28 April kemarin. Namun, ketidakmampuan panpel Persija dalam menggelar pertandingan membuat duel klasik ini akhirnya batal digelar. Panpel Persija sendiri meminta pengunduran jadwal hanya 3 hari jelah hari H.
Padahal menurut regulasi pemintaan pengunduran pertandingan maksimal 7 hari jelang hari H. Atas dasar tersebut, Persija jelas melanggar regulasi. Harus didenda! Seputar pemberitaan ini sudah banyak beredar di media masa.
Laga selanjutnya yang diubah Persija adalah melawan Perseru Serui pada 6 Mei mendatang. Laga pekan ketujuh ini pun resmi ditunda sesuai dengan surat dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) bernomor 158/LIB/IV/2018.
Dilansir dari Bola.com, alasan ditundanya laga tak lepas dari keikutsertaan skuat Macan Kemayoran di Piala AFC 2018 yang saat ini sudah memasuki fase semifinal Zona ASEAN. Gara-gara hal tersebut PT LIB akhirnya mengubah laga itu menjadi 3 Juli 2018.
Tirulah Bali United
Dua pertandingan batal dan dijadwal ulang sebagai imbas 'kemanjaan' Persija yang kelelahan karena harus membagi kekuatan di dua ajang yang berbeda; Liga 1 dan Piala AFC 2018.
Sindiran-sindiran pedas menghujani kubu klub ibu kota tersebut. Banyak yang menilai Persija terlalu lebay dalam menyikapi padatnya jadwal. Perlu diingat, tahun-tahun sebelumnya pun Indonesia memiliki wakil di AFC, dan mereka pun melakoni kompetisi lokal.
Persipura, Persib, Arema atau Sriwijaya FC. Namun, perasaan tidak ada yang begitu manja minta diundur sana-undur sini untuk jadwal yang dianggap memberatkan. Mereka tetap fight!
Selain Persija, tahun 2018 ini Indonesia diwakili oleh Bali United di Piala AFC 2018. Meski tidak semujur Persija yang berhasil melaju ke fase semifinal, namun Bali United melakoninya dengan gagah dan tidak cengeng.
Untuk mengantisifasi jadwal padat di Liga 1 dan AFC, asuhan Widodo C. Putro itu dibagi menjadi 2 tim. Satu tim dipersiapkan untuk AFC, satu tim lagi untuk kompetisi lokal. Cara ini selain untuk mengurangi kelelahan pemain sekaligus memberi kesempatan bermain untuk semua pemain.
Bali United memang gagal di AFC, namun setidaknya apa yang mereka lakukan patut diapresiasi. Sebuah upaya ikhtiar maksimal, penuh percaya diri, dan yang paling penting tidak merugikan tim lain. Bandingkan dengan Persija!
Seharusnya Persija bisa meniru Bali United, membagi 2 tim. Toh, PSSI sudah memberi hak istimewa kepada Persija dan Bali United berupa kelonggaran untuk menambah 3 pemain lokal. Jika tim lain maksimal 30 pemain maka Persija dan Bali United boleh 33 pemain. Cukup untuk membuat 2 tim.
Justru jika Persija menggunakan pemain yang itu-itu saja dalam dua ajang berbeda menandakan bahwa pelatih Persija kurang pandai dalam 'berbagi porsi' bermain untuk 33 pemain. Hasilnya, Persija jadi ketergantungan terhadap 11 pemain inti saja.
Dihujani sindiran pedas
Sindiran pedas datang dari sana-sini. Yang paling pedas mungkin datang dari pelatih muda berbakat, Ricky Nelson. Meski tidak menyebut nama, namun Ricky Nelson jelas menyindir Persija.
Dalam cuitan di akun twitternya, mantan pelatih Borneo FC itu malah menyebut jika juara Liga 1 musim ini sudah kelihatan.
"Kalau lawan si A di tunda dan lawan si B di jadwal ulang, kayaknya ud keliatan siapa yg akan juara di Liga 1 tahun ini," cuitan Ricky Nelson dilansir dari Twitter.com/@CoachRickyNel.
Tak pelak, cuitan bernada satir itu mengundang respon dari banyak netizen pengguna Twitter. Malah ada netizen yang membandingkan Persija dengan Persipura.
"Udah ngambil jatah tiket AFC club lain, abis gitu banyak ngeluh lagi.. kalau ga siap main di AFC ga usah maksain makanya.. Persipura yg mentereng di AFC waktu itu ga ribet ko, ga harus undar undur jadwal Liga..," tutur @iamleonard.
Ada pula yang menyarankan supaya langsung saja Piala Liga 1 diberikan kepada Persija Jakarta, dengan begitu berarti Liga 1 musim ini tidak perlu dilanjutkan.
"Hahahaaaaa betul sekali coach. Kasih aja langsung pialanya biar ga ribet," usul akun @abubakarfarisch.
Sumber